Aku, Kamu, Mereka dan Alam

Aku, Kamu, Mereka dan Alam
Aku, Kamu, Mereka dan Alam... Pantai Gedong, 8 Maret 2011 bersama keluarga keduaku,,

Wednesday 7 July 2010

apalah....

Akhir-akhir ini topik yang lagi hot (atau sengaja dibikin hot) adalah kasus video nya si Ariel, Luna ama Cut Tari. Ga tau kenapa eneg banget ngedengerin berita mereka. Dari awal investigasi sampe sekarang ditetapin jadi tersangka. Wartawan kayak nggak ada berita lain. Mulai dari acara gosip ampe berita beneran semua isinya wajahnya ariel, Luna, dan Cut Tari. Jadi nggak ada bedanya berita beneran ama acara gosip.

Cara menyikapi masalah ini juga terlalu lebay. Apalah itu sampai ada investigasi di silet sampai jilid 1,2,3, entah sampai berapa. Jujur, aku sendiri merasa karena ada berita yang besar-besaran di media, semua orang jadi penasaran dan akhirnya ingin tau kayak apa sih videonya. Dan parahnya media justru semakin menggembar-gemborkan hal itu.

Indonesia memang negara yang aneh. Kalau boleh berkata, kita nggak hanya harus ngurusin kasus video panas. Ada yang lebih penting dari sekedar itu. Sekarang, jam ini, menit ini, detik ini aku mempertanyakan "Hallo,, apa kabar kasus Century?". Ya, uang negara bertrilyun-trilyun itu seperti hilang lenyap ditelan bumi. Kemudian bagaimana dengan Gayus? Waktu awal permulaan kasusnya saja sampai ada episode khusus Gayus berhari-hari. Tapi apa kabar sekarang. Kenapa harus tenggelam hanya karena kasus video nggak jelas?

Apa memang sudah diatur sedemekian rupa hingga kasus yang satu menutup kasus yang lain? Entahlah...

Ada yang beropini bahwa semua itu sudah ada dalangnya. Apalagi kalo bukan dengan tujuan politik. Politik itu kejam. Siapapun bisa jadi korban. Tapi apa memang seperti itu???

Sudah saatnya kitaa berfikir atas segala sesuatu. Sudah saatnya ada perubahan. Para anggota DPR RI jangan hanya memperjuangkan dana aspirasi. Pikirkan dulu bagaimana membuat rakyat tidur tanpa perut lapar. Mana tindakan nyatamu untuk negeri.

Untuk media di negeri ini, aku cuma bisa berharap anda lebih objektif dalam menanyangkan berita. Jangan karena si objek berita adalah sang pemilik maka beritanya sama sekali tak pernah ada. Sebaliknya bila objek beritanya adalah saingan sang pemilik maka akan dikupas tuntas bahkan kalau perlu dibikin edisi khusus sampai perpanjangan. Sadarlah bahwa itu pembodohan bagi kami.

Sudahlah, tolong di urus dulu yang penting baru ke yang sepele. Masa penanganan kasus video ariel dari awal sampai sekarang yang notabene nya udah ada titik terang aja bisa dalam hanya hitungan bulan. Tapi kasus Century? Ini terlihat seperti ditunda-tunda. Mana itu gaung penyelesaiannya.

Di sini, aku hanya bisa menitipkan doa buat negeriku. Semoga masih ada orang yang peduli dengan negeriku. Semoga masih ada pemimpin yang bisa tetap amanah tanpa terganggu dengan silau Tahta. Semoga....

Teriring salam buat negeriku

No comments: