Aku, Kamu, Mereka dan Alam

Aku, Kamu, Mereka dan Alam
Aku, Kamu, Mereka dan Alam... Pantai Gedong, 8 Maret 2011 bersama keluarga keduaku,,

Saturday 22 October 2011

Tombol Hiden di FB ku

Aku tuh tipe orang yang ceplas ceplos dan ga begitu suka basa basi. Jadi jangan kaget kalau aku ga suka dengan sesuatu biasanya aku akan "galak". Galak dalam artian malas buat ngeliat apalagi deket-deket. Itulah kenapa aku sangat terbantu dengan tombol hiden di facebook ku. Ya, tombol yang dengan ajaib akan menyimpan semua status update, maupun activitas lain yang dilakukan seseorang di facebook. Bukannya jahat, tapi ini juga sarana filter aja, biar yang muncul di homepage ga neko-neko. Karena kalau saringannya lewat friend agak susah karena kadang kita susah me-reject permintaan pertemanan.


Sayangnya, daftar hidennya kini sudah begitu banyak. Aku baru sadar saat malam ini kembali meng-edit profil FB. Akankah malam ini akan bertambah satu lagi? ah sepertinya harus! Kali ini aku sepertinya harus meng-hiden lagi salah satu teman di FB. Kenapa?? Karena aku yang salah, itu dia. Karena aku ga suka ketidakkonsistenan seseorang. Karena aku menganggap apa yang dikatakan di status update nya belakangan sangat berseberangan dengan kenyataan.


Eh, bukan dia yang salah. Aku yang salah karena sudah salah berprasangka. Kalau kata temen si, "wajarlah kan namanya juga dunia maya, semua orang pengen terlihat sempurna, wajar..." tapi bagiku itu tak semudah itu bilang wajar. Karenanya ijinkan aku malam ini meng-hiden profilmu, teman.

(Sekali Lagi) Bicara Tentang Cinta...

Selesai blog walking ke beberapa blog dan entah sudah berapa tema cinta yang tertangkap nalarku. Mulai dari cerita cinta sepasang muda mudi, sepasang suami istri, ada juga cerita penantian atau bahkan cerita sedih patah hati. Ya, semua itu tercipta dengan satu kata ajaib, CINTA!!! 

Apa itu cinta? Apa bedanya dengan sayang? dengan kasih? Apa pula itu kangen? rindu? Ah, aku pernah melewati masa di mana bisa dengan mudah mengucapkannya. Tapi sekarang sepertinya aku tak lagi bisa memaknai kata-kata tersebut. Bukan karena tak tahu, karena tak bisa menyebutnya cinta bila belum terbungkus rapi. Karena tak mampu mengatakan rindu bila belum mendengarnya mengucap akad. Dan karena tak sanggup mengatakan sayang bila hanya akan menyiksa perasaannya dengan bayang-bayang semu. Aku tak mau menjanjikan sesuatu kosong dan dijanjikan sesuatu impian di siang bolong.

Dan lihatlah, suatu saat nanti akan datang pangeran berkuda putih membawa impian sebenarnya padaku...

Thursday 20 October 2011

Hilang..

Dan, cahaya itu memudar.. pada akhirnya kita memang hanya boleh percaya pada kuasa-Nya. Cahaya yang demikian terang saja bisa meredup, sedikit demi sedikit terkikis. "Bukan seperti itu dia yang kukenal" tepisku. Tapi ah sudahlah hati manusia itu berbolak-balik. Siapa yang bisa menjamin seseorang yang baik akan selamanya menjadi baik? Begitu juga aku. Di sini, di sudut hati ini sekarang hanya tersimpan kecewa. Kecewa yang aku sendiri ga tahu tertuju ke siapa. 

Dan kini, aku teringat mata jernih itu, mata yang selalu aku idolakan karena dia begitu berkilau, begitu memberi semangat aku untuk bisa menirunya. Mata itu masih berkilau, masih berpijar. Tapi sayangnya aku sudah tak mengidolakannya. Sayangnya pemilik mata itu sudah membuat hatiku ragu untuk kembali melangkah.

Ah, ternyata memang benar ya.. kita tidak boleh bergantung pada manusia. Saat semuanya berbalik arah yang harus kita percaya cuma satu, Allah...

Sunday 16 October 2011

Dilema Lebih Kurang

yang terlalu berlebihan itu tak baik akan tetapi serba kekurangan itu juga tak pantas...

Nabi Muhammad mengajarkan kita agar hidup sewajarnya, tak kurang dan tak berlebihan. Dimulai dari hal sepele yakni makan. Berhentilah sebelum kenyang, begitu ajaran Nabi pada kita. Itu pula yang dicontohkan dalam setiap sisi kehidupan Nabi. Nabi Muhammad itu tak miskin, tapi beliau juga tak bermegah-megah dalam istana. Cukup selembar pelapah kurma dan selimut yang menemani tidurnya. Tak jua berlomba menyandang sutra dan permata. Cukup ada pakaian bersih dan suci dari hadas agar bisa menghadap Allah. Padahal andai beliau mau semua kemewahan dan keagungan bisa beliau dapatkan. Begitulah akhlak Nabi, begitulah kesederhaan yang diajarkan hamba mulia ini. 

Hidup sederhana, qona'ah dalam penerimaan nyatanya tak semudah itu. Tak mudah bukan berarti tak bisa. Maka, cukuplah kita berusaha meneladaninya. Sedikit demi sedikit, ikhlas dalam hidup, qona'ah pada takdir, mengambil rizki yang halal dan terakhir sederhana dalam hidup. InsyaAllah hidup akan lebih barakah.

Mari Bangun Istana Kita

Mari bangun istana kita,, 
tak usah semegah Taj Mahal, tak usah sebanyak Prambanan dan tak usah semewah piramida, 
yang penting cukup, cukup buat kita berbincang, bercengkrama dan bersujud kepada Allah. 

Mari bangun istana kita,,
Biar kecil tapi damai terasa. 
Biar hanya sepetak tapi kokoh fondasinya. 
Biar sederhana tapi kita bisa selalu menikmati sore bersama. 

Mari bangun istana kita,, 
bersama dengan sebongkah cinta dan percaya. Dengan doa dan pengharapan keridhoan-Nya. 

Mari bangun istana kita, surga pertama kita. Tempat melepas segala lelah, tempat kita saling bersandar dan tempat yang selalu kita rindukan.
Mari bangun istana kita, bersama...

Saturday 15 October 2011

CERMIN

Cermin itu satu alat yang memantulkan cahaya sehingga kita bisa melihat pantulan bayangan kita di permukaannya. Bisa dibilang cermin itu jujur, semua yang ada di depannya dipantulkan tanpa ada yang disembunyiin atau dihalang-halangi. Wajah cantik ya keliatan cantik, wajah yang jerawatan ya tetep ga berubah. Itulah cermin.. Maka kalo ada peribahasa buruk rupa cermin dibelah maka bukan cermin yang salah tapi pola pikir dan ego manusia yang tak mau mengakui keburukannya.

Bila diibaratin, hidup kita itu kayak cermin, apa yang kita perbuat, tingkah laku kita semua akan memantulkan sebuah bayangan di hadapan orang lain seperti cermin. Bagaimana orang melihat kita itu tergantung dari apa yang kita lakukan ke orang. Semuanya memantul sendirinya, kayak hubungan timbal balik, lu baik gue baik, lu jahat gue jahat. Begitu terus, makanya kalau aku bilang hidup ini kayak cermin, kita bisa lihat bayangan kita dari apa yang orang lain lakukan ke kita. Jadi, kalau ada yang ga suka ma kita bukan dia yang salah tapi mungkin kita emang pernah buat salah ke dia. Pada dasarnya semua orang itu baik jadi kalau ada yang jadi ga suka ma kita brarti tanda error itu ada di diri kita.

Dan, pada nantinya jodoh kita adalah cermin diri kita. Silahkan bercermin kepadanya. Jika dia orang yang malas maka mungkin kita juga begitu. Untuk itu, saat kita mengharapkan seorang yang baik maka jadilah orang yang baik juga. Karena saat kita memperbaiki diri, Allah akan mempersiapkan yang terbaik juga, insyaAllah...