Aku, Kamu, Mereka dan Alam

Aku, Kamu, Mereka dan Alam
Aku, Kamu, Mereka dan Alam... Pantai Gedong, 8 Maret 2011 bersama keluarga keduaku,,

Monday 21 March 2011

Catatan Kecil, Kecil Bagi Mereka Tapi Amazing Bagiku

Catatan kecil ini diambil dari seorang kawan bernama Inna Sitzu Khainna  yang berada di Jepang untuk belajar di negeri Sakura. Terima kasih telah berbagi...

[pasca-gempa+tsunami 11/3/11] another story about queuing


Beberapa hari belakangan, sejak gempa besar mengguncang Jepang hari Jum'at pekan lalu, disusul dengan tsunami di wilayah pantai Timur Laut, gambar antrian panjang di mana-mana menghiasi berita di tivi. Antrian panjang untuk menerima pembagian makanan kecil yang ga seberapa di supermarket yang juga sempat kemasukan air laut. Antrian panjang untuk mengambil jatah air bersih di tempat pengungsian. Antrian panjang untuk memakai telepon umum demi mengabari keluarga di rumah karena HP ga berfungsi setelah gempa. Antrian panjang di depan stasiun menunggu giliran naik kereta yang jadwalnya berkurang karena pemadaman bergilir. Dan untuk yang terakhir, 'panjang' saja ga cukup. Harusnya saya tulis 'panjaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang'. Hebatnya ga ada satupun yang mendorong orang di depannya atau yang berusaha menyelak yang bisa berujung kerusuhan. Minna issho dakara, semuanya juga sama-sama (susah). Semuanya berpikir gilirannya pasti tiba, jadi mereka lebih memilih untuk menyibukkan diri dengan bermain game di HP atau baca buku atau mendengarkan musik atau sekedar mengobrol kalau kebetulan bersama kenalan. Dalam membuat antrian juga mereka masih punya etika, mengambil tempat seperlunya dan menyisakan tempat untuk orang lain yang lewat.

Kekaguman orang asing soal ketertiban orang Jepang dalam mengantri ini sampai masuk ke salah satu media cetak di Cina. Ceritanya waktu kejadian transportasi di Tokyo diberhentikan total setelah gempa besar hari Jum'at. Orang-orang duduk di tangga bagian pinggir, ga ada satu pun yang duduk di bagian tengah. Secara alami mereka berpikir jangan sampai mengganggu/merepotkan orang lain. Jama shinai you ni, istilahnya. Komentar sang pembawa berita, "Bagi kita (orang Jepang) sesuatu yang sudah seharusnya (dan biasa), bagi orang asing ternyata sesuatu yang luar biasa. Bisa jadi mereka dapat sesuatu pelajaran dari kita." Saya jadi teringat orang-orang yang duduk di tangga menuju lantai bawah tanah di Terminal Bus Blok M meski bukan dalam rangka mengantri apa pun. Sampai perlu bilang permisi supaya saya diberi jalan lewat. Kalaupun ada jalan sedikit, malah saya yang harus minggir-minggir.

"shimpai shinaide kudasai.."



How well mannered Japanese are.

--mutiara s北海道大学,--

Aku berdecak kagum,, Jepang,, semakin aku pengen ke sana. Allah, mudahkan jalanku, semoga masih ada waktu amiin ^^

No comments: