Aku, Kamu, Mereka dan Alam

Aku, Kamu, Mereka dan Alam
Aku, Kamu, Mereka dan Alam... Pantai Gedong, 8 Maret 2011 bersama keluarga keduaku,,

Monday 9 August 2010

Yang Pahit dan Manis Kemarin...

Lama tak berbagi cerita. Jadi pengen nulis apa yang membuat aku tak karuan kemarin siang dan membuatku ketawa ketiwi malemnya. Yang nggak mau baca silahkan di close windows nya.. Yang mau baca let's cekidot!! :)

Minggu, 8 Agustus 2010..


Pagi ini rasanya hatiku campur aduk. Sedari bangun tidur sampai siang rasanya gelisah banget. Belajar juga ga konsen. Tiba-tiba perasaan yang aku sendiri bingung disebut apa datang. Mungkin anak jaman sekarang menyebutnya dengan bete. Badanku memang di sini, tapi pikiran dan hatiku melayang jauh di Lasem. Melayang jauh di gedung resepsi pernikahan kakakku. Ya, hari ini 8 Agustus 2010 kakakku melangsungkan resepsi pernikahannya setelah akad nikah 31 Mei 2010 lalu. Dan aku sendirian di kamar kosan ditemani buku, kertas fotocopian dan laptop.

Pikiranku mulai ke mana-mana. Layar laptopku menampilkan home Facebook dan chat dari YM berulangkali berkedip. Maaf yang merasa chat nya tidak aku bales kemarin. Aku sedang tidak enak hati. Begitu juga dengan chat di FB, terus-terusan berdetak. Tapi hanya satu dua yang ku balas. Hanya dari calon adik tingkatku yang tanya tentang kos-kosan dan seragam di STAN, selebihnya aku tidak punya minat membalas. Sekali lagi maaf...

Wajahku mulai berkerut-kerut tak karuan. Melihat diriku di pantulan kaca rasanya seram. Sudah belum mandi sejak pagi, wajah cemberut ga ada senyum, huah jelek sekali rasanya pengen banting cermin saja (astaghfirullah..). Masih membayangkan suasana di gedung resepsi sana. Seolah-olah melihat betapa sumringah wajah tamu yang datang, betapa lebar senyum bundaku tersayang, betapa bahagianya mas Nung dan mbak Ana di pelaminan. Berandai-andai kalau saja besok tidak ujian, aku pasti ada di sana sekarang, pasti aku bisa tersenyum bahagia pula, mungkin saat ini aku sudah berkumpul bersama saudara-saudara, foto-foto atau bahkan mungkin berebut makanan dengan sepupu-sepupuku. Lama aku tak merasakan berkumpul dengan keluarga besar...

Kondisi ini bertambah parah saat layar hp sedari pagi buta tidak menandakan ada sms ataupun telpon dari rumah. Aku tahu semua sibuk, tapi tidakkah ada yang ingat padaku? Akhirnya di tengah kelabilanku, aku putuskan menyingkirkan kertas-kertas bahan pendanil, matikan laptop, lampu kamar dan tidur. Ya, siang itu saya habiskan dengan tidur. Di saat semua teman sedang belajar untuk UAS aku malah sibuk mengusir perasaan sebelku dengan tidur.

Pukul 14.20an aku bangun dan mendapati aku belum sholat dzuhur.. astaghfirullahal'adzim... terlalu parah diri ini sampai akan melalaikanMu. Aku berulangkali istighfar dan segera melakukan kewajibanku. Setelah sholat pikiranku berangsur-angsur tenang.

Kembali melihat lembaran kertas yang bertebaran di meja, yap saatnya belajar. Tapi satu hal terlintas, bahanku ada yang dibawa oleh teman. Good, aku kembali kehilangan mood belajar. Okelah, aku nyalakan laptop buka FB, twitter, plurk, dan semuanya. Bosan dengan dunia maya aku mengobrak-abrik koleksi filmku. Siang menjelang soreku berakhir dengan menonton Noddame Contabile. Parah nian kamu Zahara,, besok itu UAS!!! ingat UAS!!! Masih saja aku berontak dan masih saja sulit untuk belajar. (promise it never happen again)

Pukul 16.00 kukirim sms singkat ke Ayah ku. "gimana acaranya Pi? lancar?" satu menit, dua menit, 30 menit dan 1 jam ga ada balasan. Well, aku benar-benar pengen meledak saat itu. Begitu pula sms ke kakak dan tante ku. Tak satupun balasan dari mereka. Sabaaaaaaaaarrr..... Hati kecilku menyuruhku sabar, mungkin mereka sedang sibuk.

Akhirnya, setelah lama menunggu tepatnya bakda maghrib Ayahku telpon. Hanya bilang kalo acara lancar, keluarga semarang sudah pulang dan masih banyak tamu. Klik, telpon mati. Ku lirik resume pembicaraan yang hanya 00:01:00. Yap, hanya 1 menit, tapi tak apalah setidaknya aku merasa nggak benar-benar dilupakan :)

Kemudian sms dari kakakku, "bilang acara lancar, terima kasih doanya dan selamat ujian". Cukup membuatku tersenyum. Dan sms terakhir dari tanteku yang mengalirkan energi lebih untuk belajar, "udah selesai jam 3 tadi acaranya tapi di rumah masih banyak tamu. oh ya, siap-siap dipanggil tante." Berfikir sesaat, mencerna kata-katanya dan kemudian tersenyum bahagia. Wow, spontan ada energi dan senyum yang sumringah. Berita kehamilan mbak Ana yang artinya tak lama lagi aku bakal berstatus tante mengalahkan rasa sebalku seharian. Ga tau kenapa rasanya ada aliran energi aneh yang membuatku semangat belajar :)

Yap, sebentar lagi aku akan menjadi tante. Berarti aku juga sudah harus siap menganggapnya sebagai anak sendiri bukan keponakan. Dia adalah mutiara kecil yang harus disayang dan dididik. Hah,, rasanya tak sabar sampai kehamilan mbak Ana yang baru berapa bulan ini jadi besar dan akhirnya muncul jagoan baru, keponakanku tersayang...

Ya Allah,, aku jadi merasa egois. Hei, calon tante kan nggak boleh egois! Hayo ditata lagi emosinya dan upgrade kesabaran :)
Untuk seterusnya jangan ada lagi prasangka dan kebete-an tidak beralasan seperti kemarin..

Untuk calon keponakanku, tumbuhlah dengan sehat di rahim mamah tersayang.. Semoga kelak kau jadi jagoan kebanggaan ayah ibumu dan seluruh keluarga.. Ya Allah jadikan dia penerang di keluargaku, jadikan dia sholih/sholihah dan menjadi kebanggaan kami.. amin...
Aku nggak sabar menunggu kau lahir, nak..

Aku tersenyum membaca sms dari kakakku.. "pengen cowok apa cewek?" Kalau jujur aku pengen semuanya Kak.. Tapi kalaulah ga bisa, cowok atau cewek tak masalah.. Dia tetap jagoan kecilku.. Baik-baik di perut Bundamu ya nak.. Jadi nggak sabar buat pulang.. Ayo selesaikan UAS dan kita segera pulang.. SEMANGAT UAS SEMANGAT RAMADHAN SEMANGAT PULANG!!! (lokh apa hubungannya??)

Well, Like I always say,,, There is rainbow after storm... selalu ada yang bahagia setelah yang tidak mengenakkan.. Jadi jangan berprasangka dulu... Allah tahu yang terbaik. Semua akan indah pada saatnya...

Still try to be more patient and wisdom...

1 comment:

heri said...

wah selamat, anaknya cow apa cew za?