Aku, Kamu, Mereka dan Alam

Aku, Kamu, Mereka dan Alam
Aku, Kamu, Mereka dan Alam... Pantai Gedong, 8 Maret 2011 bersama keluarga keduaku,,

Tuesday 3 January 2012

Tulisan Acak

Aku sedang tidak mengerti sesuatu dan aku mencoba mencernanya. Satu, satu, satu dan semua masih berhenti di angka satu.

"Tenang, setahap setahap saja dimengerti satu per satu.." Ah, diri ini terlalu hiperaktif untuk hanya diam dan menunggu jawaban. Sedang masih saja ada prasangka yang menggelayuti pikiran. Menemukan diri dengan pikiran jernih memang susah belakangan.

"Tenang, kita bisa setahap demi setahap. Jika belum bisa mengucap dua ucapkan dulu satu sampai kau fasih mengucapnya.." Mulutku kelu dengan ucapnya. Sekilas ada rasa tak rela bila disamakan dengan anak balita yang baru belajar bicara. Aku sudah dewasa!

"Lihatlah sekarang, adakah kau sudah dewasa?" Sekarang aku termangu sejenak. Menatap cermin yang seperti merekam gambar anak kecil yang merajuk minta permen tapi tak ada uang membelinya. Kekanak-kanakan. Sepertinya memang aku masih harus belajar mengucap satu sampai fasih dulu.

***


Belajarlah untuk mengerti, memahami dan berproses.
Bertumbuh itu tak instan, ada kerja keras dan keringat di sana.
Sesuatu yang di dapat dengan usaha jatuhnya pasti lebih memuaskan.

3 comments:

Anonymous said...

proses!
iya za, walau harus jatuh bangun gak masalah, yg penting kita dpt esensi dari life lesson nya, hehe. . .
*nyamber aja

heri said...

maksud e opo to? :)

Ny. Auliya said...

mas heri: mboten napa-napa mas..

Juniiiiiiii: yuk kita life lesson lagi :*