Aku, Kamu, Mereka dan Alam

Aku, Kamu, Mereka dan Alam
Aku, Kamu, Mereka dan Alam... Pantai Gedong, 8 Maret 2011 bersama keluarga keduaku,,

Thursday 3 September 2015

-Random-

Jadi harus mulai dari mana, sejak seminggu lalu kalutnya ga sudah sudah. Ada rasa yang aduh ngeganjel dari sejak Ibu berpulang. Rasanya belum ikhlas buat berkata iya ini bukan mimpi, Allah yang menghendaki. Kembali kata-kata Mbak berulang seperti kaset, "Ibu itu orang yang ga mungkin dan ga boleh ga ada." dan aku terhipnotis.

Sabar, itu yang saya sempat bilang ke Mas. Ya, walaupun sebenarnya saya jujur sedang berkompromi dengan diri sendiri untuk itu. That was me, that was my fault, seandainya, segudang pikiran pengandaian kembali datang saat diri tidak beraktifitas. Maka benar kalau diri sedang berduka maka bekerjalah. Bekerja entah itu dengan nyapu, ngepel bahkan nonton acara tv gosip yang tak penting sekalipun. Biarlah otak tidak ikut ambil bagian berfikir. Mungkin benar saat sudah begini yang harus dihilangkan adalah "gelone", adalah perasaan bersalah diri sendiri. Karena sesungguhnya yang merasa kehilangan bukan kita sendiri. Yang paling berduka bukan kita sendiri.

Dan akhirnya, innalillahi wa inna ilaihi roji'un.. selamat berpulang Ibu.. We will miss you so much.. Dan semoga kita akan bertemu lagi dalam keadaan yang sangat baik nanti..

Allahummaghfirlaha warhamha wa'afiha wa'fuanha.. Khusnul Khotimah. Aamiin...

No comments: