Aku, Kamu, Mereka dan Alam

Aku, Kamu, Mereka dan Alam
Aku, Kamu, Mereka dan Alam... Pantai Gedong, 8 Maret 2011 bersama keluarga keduaku,,

Tuesday 10 April 2012

#termin006

Karena hidup itu ga mesti harus mulai di angka 0 atau 1 maka menyukai atau membenci seseorang pun ga bisa dimaknai hanya dengan sebab. Sekali lagi jangan tanya kenapa aku bisa suka atau benci pada sesuatu. Kenapa aku benci sayur? Hah, itu pertanyaan yang tak bisa ku jawab. Anggaplah jawabannya takdir. Dan kenapa aku menyukainya? Anggap saja itu takdir. Takdir yang entahlah harus aku maknai baik atau buruk. Kata orang, menyukai seseorang itu takdir sedang menikah dengan seseorang adalah nasib. Jadi anggaplah sekarang aku sedang mencari nasibku bukan takdirku. Karena menyukai seseorang bukan tujuan hidupku.

Pertemuan tidak sengaja, obrolan singkat yang tak disengaja dan mata yang juga tak sengaja bertemu pandang. Ah, nyatanya sudah mengobrak-abrik hatiku. Bila saja suka pada pandangan pertama itu nonsense maka akulah yang sudah agak gila. Agak gila karena terbawa arus dan membiarkan hatiku untuk menjadi tak waras.

Kemudian, bila aku tak ada perasaan apapun dengan seseorang itu mungkin salahku. Mungkin ada yang salah pada otakku atau hatiku(?) Andai urusan perasaan semudah balik telapak tangan maka kau akan naik pangkat menjadi orang yang kusuka. Tapi nyatanya tidak. Urusan ini rumit! Memaksakan perasaan. Menguras pikiran. Maka, maafkan, maafkan kalau akhirnya hati tak bisa menjawab iya. Maafkan kalau harus melangkah mundur perlahan. Maafkan kalau dengan tidak sopan berkata tidak. Terima kasih atas kesemuanya.

No comments: