Aku, Kamu, Mereka dan Alam

Aku, Kamu, Mereka dan Alam
Aku, Kamu, Mereka dan Alam... Pantai Gedong, 8 Maret 2011 bersama keluarga keduaku,,

Friday 18 January 2013

PANTAI

Kenapa saya suka pantai? Karena saya terlahir di daerah pantai, dari kecil sudah biasa main di pantai. Cari kerang, main ombak, kejar-kejaran, sepedaaan di pantai. Saya jatuh cinta dengan pantai. Pantai itu obat, obat stres, obat penenang dan obat penangkal kesedihan. Suara ombak dan pasirnya itu lho. Rasanya tentrem jalan dengan pasir di sela-sela jari kaki dan terjangan ombak di kaki. Sensasinya beda. Mungkin karena itulah pantai juga jadi tujuan wisata favorit di dunia, sebut saja Maldives, Bali, siapa yang tak ingin ke sana walaupun sekedar duduk-duduk di tepi pantainya. Ah, kalau saya mah ga perlu muluk-muluk ke Bali apalagi Maldives, saya sudah cukup bahagia bisa ke Pantai deket rumah tiap pulang dua minggu sekali atau sebulan sekali. Udah cukup buat menggosongkan badan dan membuang sedikit stres.

Kemarin, libur 4 hari dari tanggal 29 Desember 2012 sampai 1 Januari 2013, saya menyempatkan ke Pantai Gedong lagi. Tepatnya tanggal 31 Desember, hari terakhir di tahun 2012. Kenapa hari ini? Karena kalau pas tanggal 1 Januarinya pantai pasti ramai, hehe saya ga terlalu suka beramai-ramai di pantai. Kali ini agendanya cuma mau duduk-duduk ngelihat matahari terbit, motret pantai dan jalan-jalan di sepanjang pantai. Pokoknya sampai bosenlah. Dan alhamdulillah, sunrise dapet, foto dapet, seneng dapet dan dapet ilmu juga. Maka nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan (Q.S. 55:55)




Dari semua pengunjung pantai, tentu saja yang paling berbahagia adalah anak-anak. Lihat saja di foto, dengan riangnya mereka kejar-kejaran dan menceburkan diri ke laut. Berenang, seakan ga ada beban. Ah, sudah semestinya kan masa kanak-kanak begitu. Bukan yang duduk di ruangan untuk nonton TV atau main PS dan komputer, tapi yang berlarian ke luar rumah, mengenal alam dan belajar arti persahabatan. Ah, anak-anak ini membuat saya iri. Dari awal saya sampai di pantai, kelompok merekalah yang menarik perhatian saya. Betapa tidak, mereka datang bersepeda dengan ribut dan canda gurau khas bocah usia SD. Saling ejek dan tertawa, tidak ada kemarahan. Kemudian berlarian ke pantai seperti anak kucing yang kesenangan melihat ikan. Dan byur... byur... mereka sudah menyatu dengan ombak. Jangan ngaku mahir renang kalau belum renang di laut. Anak-anak ini mungkin ga tahu teori renang tapi mereka ini mahir sekali mondar-mandir di laut. Ya, insting anak pantai. ^^
Tentu saja bukan hanya mereka dan saya di pantai pagi itu. Kalau kata temanku, bagi dunia hari ini memang bernama Sunday, tapi bagi yang sudah berkeluarga hari ini adalah Son-day. Eh tapi hari ini Senin ding, tapi kan ini libur jadi anggap saja Minggu haha.. Begitulah, pantai ini ramai dengan keluarga yang menghabiskan "Minggu" pagi bersama. Hawa keceriaan kental sekali, apalagi di tengah long weekend begini banyak yang pulang kampung. Dari tempat parkir kendaraan saja saya tahu ada beberapa plat luar kota. Mungkin sekalian, mumpung ke Lasem ya sekalian ke pantai. Rugi amat udah ke sini ga ke pantai. Ya, walaupun pantainya ga bagus-bagus amat. Pasirnya ga putih dan airnya ga sejernih kayak di pantai Karimun Jawa, tapi saya suka. Ah, memang dari dulu suka pantai sih, jadi mau ke pantai mana saja saya suka.

Foto di atas itu, ada ayah dan anak yang unik. Lucu ngelihatnya. Jadi, si Ayah kayaknya lagi ngelatih anaknya. Anaknya disuruh jalan merangkak di pasir sementara si Ayah merekam ekspresi lucu si anak yang kadang-kadang malah guling-guling di pasir, hahaa.. Lucu banget pasangan Ayah - Anak ini. Di bagian pantai lainnya, beberapa orang dengan pelampung dari ban mengapung dengan santai di laut. Kalau ombaknya agak besar mereka terguling dan tertawa. Ah, pantai emang tempat yang penuh tawa. ^^


Sebagian besar di pantai ini buat having fun, tapi ternyata di sisi pantai lain ada 2 orang mas-mas yang hanya peduli sama pasir di depannya. Sedari tadi jongkong dengan ember besar dan mengeruk pasir yang entah buat apa. Saya perhatikan sedari tadi masnya sibuk dengan pasir dan ayakan. Akhirnya karena penasaran, saya mendekat. Menyapa dan akhirnya ngobrol banyak dengan mas-masnya. Namanya Mas Gunawan dan adiknya, saya lupa namanya. Dan ternyata keduanya dulu murid Ibu saya di SD. Kebetulan yang bagaimana ini. Dari awal penasaran dengan tingkah lakunya sampai dapat cerita dan kenalan. Penasaran dengan penampakan Mas Gunawan dan apa yang dilakukan di pantai? Here is it...



Haiyo ada yang bisa nebak itu masnya ngapain?

Iyap, masnya lagi nyari kerang kecil-kecil kayak yang digambar di atas. Kalau penduduk sekitar termasuk aku nyebutnya Ndas Kaji. Ndas Kaji itu kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia itu Kepala Haji. Kerang imut-imut nan warna-warni ini disebut demikian karena bentuknya yang mirip sorban. Sorban kan identik dengan orang yang ke tanah suci untuk Haji, jadi karenanya kerang ini dijuluki Ndas Kaji. Hahaa.. lucu ya ^^ Kerang ini warna-warni dari biru, merah, dan macam-macam coraknya. Cantik!

"Buat apa ngumpulin beginian Mas? Ini kan biasanya buat mainanku dulu pas kecil. Mau diapakan?" Yak, mulai deh serbuan pertanyaan dimulai hehe.. Ternyata kerang ini adalah bahan baku pembuatan berbagai macam kerajinan dan komoditi ekspor. Ekspresi mukaku langsung kaget. Ekspor??? Ternyata benar. Orang Indonesia ga tahu betapa cantiknya kerang ini kalau sudah disusun cantik jadi lukisan atau barang kerajinan lain. Ironis ya. :( 

Jadi, Mas Gun ini ngumpulin kerang ini, trus dijemur. Kalau udah kering di sortir sesuai warna dan corak kemudian dikirim ke Bekasi untuk nanti di ekspor. Dan di Bekasi sendiri juga sudah mulai buat kerjainan-kerajinan seperti ini kata masnya. Sekilo Ndas Kaji dihargai Rp25.000,00. Sehari bisa dapet sekitar 10 - 20 kg tergantung lamanya mereka panas-panasan di pantai. Lumayan banget kan. Imbang dengan usaha yang setiap pagi panas-panasan nyari kerang dan milah-milah kerang yang kecil-kecil itu.

Waktu ditanya masnya kok bisa dapet info dan penyalur sampai Bekasi caranya gimana eh si Mas ini malah dengan santai bilang "Jaman sekarang ada internet ada HP ada mulut kalau ga bisa dapet info ya kebangetan Dek! Makanya, internet jangan cuma dibuat facebook-an!" JLEB! Hahaa.. benar juga apa kata si Mas ini. Saya sebagai yang tiap hari terkoneksi internet merasa tersindir bahkan tertusuk. Mulai menghitung berapa porsi internet saya gunakan untuk belajar dan nyari informasi penting dibandingkan dengan cuma main-main dan social media. Aduduh.. Malu!

"Tapi kerang ini ga tiap hari ada Dek, musiman. Kebetulan ini lagi musim. Oh ya, yang biru tua harganya lain. Lebih mahal." kata Mas Gun sebelum saya pamitan. Waaah... Okelah, saya jadi tahu kalo kerang kecil-kecil ini ternyata diminati sampai ke luar negeri. Ilmu baru nih. Kapan-kapan kalau sempat mau ngumpulin terus bikin sesuatu ah. Jadi tertarik :)


Alhamdulillah panas-panasan di pantai pagi itu ga cuma dapet panas tapi dapet seneng, dapet foto dapet kenalan, dapet cerita, dapet ilmu. Alhamdulillah ^^

Eh yang empunya blog mau narsis dulu ah ^^


Lestarikan Pantai, Lestarikan Lingkungan, Lestarikan Alam, Lestarikan Kehidupan.. ^^
Senin, 31 Desember 2012
Pantai Gedhong, Kec Lasem, Kab. Rembang

No comments: